Tuesday 22 September 2009

Soeripto: Densus 88 Tidak Profesional

Anggota DPR RI Fraksi Keadilan Sejahtera, Soeripto menganggap penggerebekan yang dilakukan Datasemen Khusus anti teror 88 di KepohSari, Mojosongo, Solo dari malam hingga Kamis pagi ini (17/9) tidak profesional.

Menurutnya, penggerebekan ini sama saja dengan tindak teror yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan di tengah masyarakat.

"Seharusnya Densus 88 mengajak peran serta masyarakat, tidak main tembak seperti itu,"ungkap Soeripto saat dihubungi Republika via telepon, Kamis (17/9). Dengan adanya pendekatan yang persuasif terlebih dahulu dari masyarakat, menurutnya bisa meminimalisir korban jiwa dan tidak menimbulkan kepanikan.

Soeripto pun menyayangkan aksi Densus 88 yang seolah hanya ingin membunuh para tersangka teroris tersebut. Seharusnya, kata Soeripto, Densus 88 dapat menangkap penghuni rumah di Kepuhsari, Mojosongo, Solo itu hidup-hidup.

"Kan bisa pakai bom asap sehingga mereka pingsan, setelah itu densus dapat menangkap mereka,"ungkapnya. Menurut Soeripto, jika aksi ini terus berlanjut polisi akan sulit mengurai jaringan terorisme karena tidak ada keterangan yang diperoleh dari mereka.

Untuk itu, Soeripto mengharap agar Polri mengubah paradigma soal menghadapi terorisme. Ia pun mengimbau DPR untuk turut melakukan pengawasan terhadap aksi polisi ini demi keamanan dan kenyamanan masyarakat. "Untuk ke depan, mudah-mudahan pembahasan (UU) polisi tidak hanya dari komisi III tapi juga dari komisi X yang membahas tentang pendidikan dan pembinaan masyarakat," tuturnya.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/77062/Soeripto_Densus_88_Tidak_Profesional

No comments: