Tuesday 23 February 2010

QUANTUM IKHLAS SEBAGAI THE LAW OF ATTRACTION (Habis)












Buku tentang self motivation ini memanfaatkan sifat Ikhlas sebagai 'senjata' bagi kita untuk meraih kesuksesan yang kita inginkan. Baik kesuksesan materi, karir, relationship , kekhusyukan beribadah dsb. Buku ini tak hanya sekedar menyajikan sebuah teori semata, tapi juga menyajikan cara praktis bagaimana agar kita bisa berlatih mencapai kondisi ikhlas tersebut, karena buku ini dilengkapi pula dengan software digital prayer yang diberikan dalam bentuk compact disc (cd) .

Dalam buku ini juga dikatakan bahwa umumnya manusia hanya memanfaatkan pikiran sadarnya yang memiliki kekuatan hanya 12 % dari keseluruhan kekuatan pikirannya. Pikiran sadar inilah yang biasa kita maksud ketika sedang menggunakan otaknya. Sedangkan yang 88% lainnya merupakan kekuatan bawah sadar yang secara umum hanya muncul dalam bentuk perasaaanya. Namun sayangnya, kekuatan bawah sadar yang kita miliki ini seringkali terisi oleh hal-hal yang salah kaprah. Oleh karena itu, agar kita dapat memanfaatkan alam bawah sadar yang 88% ini secara optimal maka kita harus berlatih, membersihkan alam bawah sadar kita dari pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran dan afirmasi-afirmasi positif. Aplikasi software digital prayer ini jika kita dengarkan secara berkala akan mampu membawa kita ke alam bawah sadar dan membantu kita mencapai kondisi ikhlas.


Quantum Ikhlas membagi proses mencapai kondisi ikhlas ini menjadi 4 tahap, yang digambarkan dengan model kuadran. Kuadran pertama adalah : Alpamathic brainware, kuadran kedua Afirmasi, kuadran ketiga Visualisasi dan kuadran keempat syukur/ikhlas.
Frekuensi otak kita yang paling mudah berada dalam kondisi rileks di alam bawah sadar adalah berada pada frekuensi beta (8- 14 hz) dan theta (4-8 hz) atau biasa disebut dengan alphamatic brainware. Untuk mencapai kondisi ini kita bisa melakukan relaksasi atau meditasi dengan bantuan cd digital prayer. Setelah kita bisa masuk ke kondisi alphamatic, masukkan afirmasi-afirmasi yang berupa kalimat-kalimat positif dari apa saja kesuksesan yang kita inginkan. Selanjutnya bayangkan dengan memvisualisasikan keadaan di mana kita telah mencapai kondisi sukses yang kita inginkan tersebut lalu kita ucapkan syukur atas kesuksesan yang kita raih. Dalam kondisi ini kita juga mengikhlaskan segalanya kepada Allah. Jaga dan pelihara rasa syukur dan ikhlas yang telah kita dapatkan itu selama mungkin. Kekuatan positive feeling akan bekerja dengan kuanta vibrasi yang lebih besar, sesuai dengan hukum Law of Attraction (LAW) maka kita pun akan mendapatkan hasil dari kuanta vibrasi yang ditarik itu ke dalam diri kita. Kesuksesan akan kita raih.


Yang paling saya suka dari buku ini adalah kelengkapan teori yang ada di dalamnya, karena selain menyajikan teori quantum ikhlas sendiri juga dibahas pula tentang Law of Attraction dan pentingnya kekuatan Doa (dimana kekuatan doa tidak dibahas di buku the secret – rhonda byrne) . Kelebihan lain adalah dengan adanya CD software digital prayer ini membuat kita bisa berlatih menyetel otak kita ke kondisi bawah sadar dan memasukkan afirmasi-afirmasi positif ke dalamnya. (ternyata hampir sama dengan buku hypnobirthing yang beberapa waktu saya baca, di sana ada cd latihannya juga, hanya saja pembahasan lebih difokuskan untuk kesuksesan dalam proses melahirkan bayi), sedangkan dalam buku ini kesuksesan yang dimaksud cakupannya lebih luas mulai dari kesuksesan materi sampai kekhusyukan beribadah. Bagi anda yang ingin sukses, baca buku ini deh !

Buku ini sebenarnya seperti The Secret tapi versi Indonesianya, dan buku ini kebanyakan membahas Law of Attraction dari segi ilmu Quantum. Apa yang dimaksud dengan Quantum, menurut para ilmuwan Quantum bahwa di dunia energi yang terhalus yang "tak tampak" wujudnya berlaku hukum yang berbeda dengan dunia benda yang "tampak", di level Quantum sebenarnya tidak ada benda yang padat. Semua benda di dunia pada dasarnya terbuat dari "ruang hampa". Para ilmuwan Quantum ini meneliti apa sebenarnya yang terjadi ketika sebuah benda di belah terus-menerus hingga ke tingkat materi yang sangat kecil. Dan materi terkecil itupun terus dibelah lagi dengan alat pemecah atom sampai tak terlihat hingga berubah menjadi energi yang terhalus. Buku ini membahas bagaimana kita dapat menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan, disini dijelaskan juga apabila kita ingin sukses dan mendapatkan apa yang kita inginkan, seharusnya kita fokus pada apa yang kita inginkan dan bukan memmikirkan bagaimana caranyasupaya keinginan kita itu terwujud, kadang kita terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya agar keinginan kita terwujud, sehingga menimbulkan rasa khawatir di dalam pikiran dan hati kita , apabila kita meminta dan berdoa pada Tuhan, kita tinggal : 1. Meminta 2. Menerima (seolah-olah keinginan kita telah tercapai) 3. Pasrah Nah...sifat pasrah atau Ikhlas ini yang kadang atau seringkali sulit untuk dicapai oleh pikiran dan hati kita, cobalah Anda ingat terakhir kali pikiran Anda merasa cemas atau marah. Saat itu otak kiri dan kanan Anda tidak harmonis (koheren) sehingga perasaan hati Anda pun kacau pekerjaanpun berantakan karena Anda sulit berkosentrasi, pastikan setiap pikiran mempunyai keuntungan tariklah keuntungan dari setiap pikiran Anda, hentikan memproses pikiran yang tidak menguntungkan. Buku inilah sebagai buku pedoman hidup kita untuk dapat dengan mudah merasakan perasaan tenang dan ikhlas dan mudah mencari gelombang otak ikhlas, karena selama perasaan dihati Ikhlas-rela,tenang, enak dan nyaman-maka hidup anda akan terasa rela, tenang, enak dan nyaman. Dengan positive feeling seperti itu sukses dan performance hanya tinggal masalah waktu. Anda tidak perlu ngoyo mengejarnya, karena ketika anda ikhlas, alam Vibrasi melalui mekanika Quantum akan berkolaborasi membantu mewujudkan niat-niat anda. Karena itu keterampilan untuk mempositifkan perasaan menjadi sangat penting untuk menjamin keberhasilan hidup anda. Perasaan syukur atas setiap apa yang kita dapatkan dan kita peroleh sangatlah penting untuk memperoleh hati yang tenang dan ikhlas serta bahagia, semakin sering Anda melatih perasaan syukur seperti ini, semakin berkurang perasaan tidak enak yang biasa terasa menekan di hati. Dengan semakin lapangnya perasaan di hati, kualitas performance Anda akan meningkat lebih baik secara alami--dalam bentuk efisiensi, efektifitas, produktifitas, kreativitas dan sinkronisitas-tanpa harus memaksa diri. Buku ini disertakan juga CD Alphamatic Brainwave, efek CDAlphamatic Brainwave ini antaranya yaitu ; gelombang otak Alfa adalah titik pertemuan antara pikiran dan imajinasi, antara otak kiri dan kanan, dan antara orientasi pandangan ke luar dan ke dalam diri sendiri. Hampir tidak mungkin untuk Alfa tanpa merasakan relaksasi otot yang nyata. Saat rileks, spontanitas, kejernihan pikiran, dan kemampuan menikmati hidup meningkat. Ketika Anda mendengar CD Alphamatic Brainwave, anda mungkin tidak akan mendengar nada pada gelombang baru yang tercipta dari respon otak tersebut. Ini karena karena kemampuan indra dengar kita hanya bisa mendeteksi suara dengan frekuensi antara 20 - 20.000 Hz, sementara nada yang menyisip pada kedua gelombang yang berbeda tadi bergerak dibawah 20 Hz. Yang kemudian anda dengar adalah suara desis, gemericik air atau suara unik lainnya. Suara-suara itu bercampur dengan suara musik membentuk gelombang frekuensi otak Alfa misalnya, tidak secara langsung diperdengarkan melalui sumbernya, yaitu CD, melainkan terbentuk secaraalami di dalam kepala Anda hasil respon otomatis otak yang di kenal sebagai FFR (Frequency Following Response). Suara-suara itu tengah bekerja keras untuk mengarahkan otak menuju gelombang otak yang telah Anda pilih. Ketika dua suara Brainwave bertemu dan menyatu (dari telinga kiri dan kanan), sebagaian orang menerimanya sebagai suara tertentu yang bergerak perlahan dari kiri ke kanan. By : chukie

Maraji' :
http://kekuatanhatiq.blogspot.com/2009/01/kekeuatan-hati.html

QUANTUM IKHLAS SEBAGAI THE LAW OF ATTRACTION (I)






Berikut kita sama-sama simak, kutipan penting dari situs kekuatanhati.......

QUANTUM IKHLAS


KEKUATAN HATI

.......... Quantum Ikhlas® yang akan menemani perjalanan pertumbuhan Anda selanjutnya. Pintu gerbang menuju kunci rahasia pertumbuhan diri terbaik di dunia yang sudah kami riset selama 20 tahun untuk kemajuan Anda. Manfaatkanlah kecanggihan teknologi kuantum untuk mengakses zona keikhlasan Anda.

Temukanlah kembali potensi luar biasa dari fitrah Anda yang sejati.

TEKNOLOGI AKTIVASI KEKUATAN HATI

Teknologi Quantum Ikhlas tidak semata membantu anda memiliki harta yang anda inginkan. Ia juga tidak sekedar memudahkan anda mengerjakan hal-hal yang anda inginkan. Teknologi Quantum Ikhlas akan membantu anda menjadi orang yang berhak memiliki dan mengerjakan apa yang anda inginkan, dengan lebih mudah. Erbe Sentanu

Setiap manusia mandiri selalu berusaha memperbaiki dan melakukan perubahan dalam hidupnya. Dan perubahan meski banyak didambakan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan.

Sementara, tidak akan ada perubahan mendasar dan permanen akan terjadi tanpa dimulai dari dalam diri sendiri.

Banyak yang dilakukan manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Dan seperti banyak orang kita pun senantiasa bekerja keras berusaha berubah agar bisa menikmati hidup yang lebih menyenangkan.

Ironisnya jarang sekali kita bertanya: Apakah usaha dan tenaga yang kita keluarkan untuk itu - melalui kerja-keras, melalui buku-buku positif, kaset-kaset motivasi, berbagai training pengembangan pribadi dan aneka usaha untuk berubah menjadi orang yang lebih baik - sudah sepadan dengan hasilnya? Singkatnya, apakah hidup kita sudah seperti yang kita kehendaki atau setidaknya mendekati harapan kita?

Banyak orang menemukan prestasi yang "rasanya" masih jauh dari harapannya, meski di dalam hati mereka merasa mampu dan merasa berhak mendapat hasil yang lebih baik. Sebagian lagi hidupnya seperti berputar dalam lingkaran atau berjalan ditempat tak tentu arah. Seolah betapapun kerasnya usaha yang kita keluarkan dan betapapun positifnya kita berpikir, kualitas hidup yang lebih baik tetap jauh dari kenyataan. Dan, hidup menjadi sebuah peruntungan yang sulit ditebak.

Kami sangat memahami perasaan itu karena dulu kamipun merasakan hidup yang demikian. Sampai akhirnya kami menemukan kunci rahasia sukses dan kebahagiaan lahir-bathin yang kami sebut :



Ultimate Emotional-Spiritual Technology

Not Just Another Theoretical Concept


Siapapun memanfaatkan The Power of Quantum Ikhlas® akan merasakan hidupnya meningkat lebih baik, dan seringkali diluar jangkauan imajinasinya. Karena melalui kompetensi teknologi hati yang dikuasainya ia mulai mengatahui, memahami dan dengan sadar membiarkan dirinya dituntun oleh Kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.


Teknologi Quantum

Aplikasi science ilmu-pengetahuan di tingkat kuantum - untuk memudahkan hidup manusia.

Ikhlas

Menyerahkan diri kepada Tuhan. Menjalani hidup hanya untuk-Nya, dengan mengandalkan bimbingan dan bantuan-Nya disemua bidang kehidupan.

Teknologi Quantum Ikhlas®

Aplikasi science iptek yang secara kuantitatif dan kualitatif mengukur, melatih dan meningkatkan tingkat kompetensi keikhlasan di dasar hati manusia .


Quantum Ikhlas menerangkan cara (how-to) berupa "teknologi prosedur mental" yang bisa diaplikasikan dengan mudah dan pasti - bukan penjelasan konseptual teoritis belaka.

Karena bersifat teknologi, maka melalui ikhlas manusia memang otomatis menjadi lebih tenang, damai, bahagia dan sukses dalam hidup.

Bayangkanlah bagaimana rasanya jika anda bisa memperbaiki benchmark keikhlasan anda dengan pasti. Ketika anda berhasil ikhlas dengan "prosedur" yang benar berbagai tujuan mulia anda jadi lebih mudah diraih. Dan anda juga tahu, jika tujuan itu belum tercapai anda hanya tinggal menyempurnakan lagi prosedur keikhlasan di dalam pikiran dan hati anda.


Ikhlas Lewat Teknologi


Kami memahami pikiran dan perasaan yang menguasai setiap orang yang "ingin sukses" atau yang selalu "nyaris berhasil"... karena begitu pula kami dulu. Beruntung beberapa orang berhati mulia mau cukup bersabar terus menuntun sehingga saat ini hidup kami jauh lebih baik.

Kami berniat membalas kebaikan mereka dan melalui Katahati Institute kami berusaha menjangkau lebih banyak orang yang menginginkan perubahan dalam hidupnya.


Ikhlas Lewat Teknologi

Patut diingat sukses bukanlah karir dan finansial semata - tetapi juga termasuk keluarga yang harmonis, persahabatan, kesehatan, tingkat intelejensi, rasional, emosional maupun kecerdasan spiritual.

Karenanya anda kami ajak untuk membayangkan, bagaimana jika seandainya.. ternyata.. ada cara yang lebih mudah, lebih pantas, lebih wajar dan lebih alami untuk meraih kebahagiaan, nikmat-kerja, kedamaian, dan sukses kehidupan... Lahir-bathin...

Dan yang lebih menyenangkan lagi.. Bagaimana jika ternyata.. hal itu kita bisa melakukannya bersama-sama dengan penuh kepastian dalam kedamaian..

Bersabarlah sedikit lagi.. karena kami akan tunjukkan pada anda rahasia sukses dan kebahagiaan yang telah merubah hidup banyak orang, dan yang - jika anda ijinkan - bisa merubah hidup anda juga.

(bersambung)



Lagi, Lebih Dekat Dengan LOGOTERAPI

Logoterapi: Sebuah Pendekatan untuk Hidup Bermakna

Langit kota Kufah19 Ramadhan tahun 40 Hijriyah sudah mulai menampakkan cahaya kekuningan. Baru saja Imam Ali ibn Abi Thalib as. mulai mengimami sholat shubuh. Seketika, ketika ia baru saja mengangkat kepalanya dari sujud, pedang beracun Ibnu Muljam langsung menghantam kepala sang Imam. Dengan senyuman, Imam Ali langsung mengusapkan darah yang membasahi janggut kepada wajahnya. Dengan wajah tenang, mulutnya berucap: “Fuztu wa Rabbil Ka’bah. demi Tuhan yang memelihara Ka’bah, sungguh aku bahagia!”

Kisah diatas sengaja saya kutip sebagai pengantar agar kita lebih dapat memahami logoterapi. Kisah Imam Ali diatas jelas-jelas merupakan sebuah kemalangan, jelas-jelas apa yang dialami Amirul Mukminin adalah sebuah musibah, jelas-jelas sebuah bencana yang mengantarkannya kepada kematian. Tapi apa yang terjadi? Apa yang diucapkan Imam Ali? “Fuztu wa Rabbil Ka’bah. demi Tuhan yang memelihara Ka’bah, sungguh aku bahagia!”. Luar biasa. Sikap Imam Ali inilah sebenarnya yang menjadi tujuan dari Logo terapi. Lantas kalau begitu apa sebenarnya Logoterapi itu?

Pengertian Logoterapi

Logoterapi diperkenalkan oleh Viktor Frankl, seorang dokter ahli penyakit saraf dan jiwa (neuro-psikiater). Logoterapi berasal dari kata “logos” yang dalam bahasa Yunani berarti makna (meaning) dan juga rohani (spirituality), sedangkan terapi adalah penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi secara umum dapat digambarkan sebagai corak psikologi/ psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will of meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna (the meaningful life) yang didambakannya.

Ada tiga asas utama logoterapi yang menjadi inti dari terapi ini, yaitu:

1. Hidup itu memiliki makna (arti) dalam setiap situasi, bahkan dalam penderitaan dan kepedihan sekalipun. Makna adalah sesuatu yang dirasakan penting, benar, berharga dan didambakan serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak dijadikan tujuan hidup.
2. Setiap manusia memiliki kebebasan – yang hampir tidak terbatas – untuk menentukan sendiri makna hidupnya. Dari sini kita dapat memilih makna atas setiap peristiwa yang terjadi dalam diri kita, apakah itu makna positif atupun makna yang negatif. Makna positif ini lah yang dimaksud dengan hidup bermakna.
3. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk mangambil sikap terhadap peristiwa tragis yang tidak dapat dielakkan lagi yang menimpa dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Contoh yang jelas adalah seperti kisah Imam Ali diatas, ia jelas-jelas mendapatkan musibah yang tragis, tapi ia mampu memaknai apa yang terjadi secara positif sehingga walaupun dalam keadaan yang seperti itu Imam tetap bahagia.

Ajaran Logoterapi

Ketiga asas itu tercakup dalam ajaran logoterapi mengenai eksistensi manusia dan makna hidup sebagai berikut.

a. Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini selalu mempunyai makna.

b. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang.

c. Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab pribadi untuk memilih, menentukan dan memenuhi makna dan tujuan hidupnya.

d. Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu nilai-nilai kreatif (creative values), nilai-nilai penghayatan (eksperiental values) dan nilai-nilai bersikap (attitudinal values).

Tujuan Logoterapi

Tujuan dari logoterapi adalah agar setiap pribadi:

a. memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang secara universal ada pada setiap orang terlepas dari ras, keyakinan dan agama yang dianutnya;

b. menyadari bahwa sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat dan diabaikan bahkan terlupakan;

c. memanfaatkan daya-daya tersebut untuk bangkit kembali dari penderitaan untuk mamp[u tegak kokoh menghadapi berbagai kendala, dan secara sadar mengembangkan diri untuk meraih kualitas hidup yang lebih bermakna.

Pandangan Logoterapi terhadap Manusia

a. Menurut Frankl manusia merupakan kesatuan utuh dimensi ragawi, kejiwaan dan spiritual. Unitas bio-psiko-spiritual.

b. Frankl menyatakan bahwa manusia memiliki dimensi spiritual yang terintegrasi dengan dimensi ragawai dan kejiwaan. Perlu dipahami bahwa sebutan “spirituality” dalam logoterapi tidak mengandung konotasi keagamaan karena dimens ini dimiliki manusia tanpa memandang ras, ideology, agama dan keyakinannya. Oleh karena itulah Frankl menggunakan istilah noetic sebagai padanan dari spirituality, supaya tidak disalahpahami sebagai konsep agama.

c. Dengan adanya dimensi noetic ini manusiamampu melakukan self-detachment, yakni dengan sadar mengambil jarak terhadap dirinya serta mampu meninjau dan menilai dirinya sendiri.

d. Manusia adalah makhluk yang terbuka terhadap dunia luar serta senantiasa berinteraksi dengan sesama manusia dalam lingkungan sosial-budaya serta mampu mengolah lingkungan fisik di sekitarnya.

Logoterapi sebagai Teori Kepribadian

Kerangka pikir teori kepribadian model logoterapi dan dinamika kepribadiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

Setiap orang selalu mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Dalam pandangan logoterapi kebahagiaan itu tidak datang begitu saja, tetapi merupakan akibat sampingan dari keberhasilan seseorang memenuhi keinginannya untuk hidup bermakna (the will to meaning). Mereka yang berhasil memenuhinya akan mengalami hidup yang bermakna (meaningful life) dan ganjaran (reward) dari hidup yang bermakna adalah kebahagiaan (happiness). Di lain pihak mereka yang tak berhasil memenuhi motivasi ini akan mengalami kekecewaan dan kehampaan hidup serta merasakan hidupnya tidak bermakna (meaningless). Selanjutnya akibat dari penghayatan hidup yang hampa dan tak bermakna yang berlarut-larut tidak teratasi dapat mengakibatkan gangguan neurosis (noogenik neurosis) mengembangkan karakter totaliter (totalitarianism) dan konformis (conformism). By : Luthfi Seli Fauzi


Maraji' :

http://luthfis.wordpress.com/2008/05/11/logoterapi-sebuah-pendekatan-untuk-hidup-bermakna/

Drs Hanna Djumhana Bastaman MPSi: Psikologi Islami Bukan Sufi Healing

Kian maraknya problematika di tengah masyarakat dewasa ini, yang tak hanya dari segi kualitas tapi juga kuantitas, membutuhkan penanganan luar biasa untuk menyelesaikannya. Berbagai terobosan baru diupayakan, dan salah satunya adalah terapi psikologi Islami. Mungkin bagi sebagian kalangan, nama psikologi Islami masih terdengar asing. Ini bisa dimengerti karena seperti diutarakan oleh Ketua Dewan Pakar Asosiasi Psikologi Islami (API), Drs Hanna Djumhana Bastaman MPSi, ilmu tersebut memang belum lama dikembangkan, meski sudah muncul sejak tahun 60-an.

Sesuai namanya, psikologi ini agak berbeda dengan psikologi umum, lantaran salah satu titik bidiknya di samping kesehatan mental, adalah agar bagaimana meningkatkan kualitas keimanan seseorang. Dan dalam hal ini landasaannya jelas yakni Alquran. Diakui Hanna, tidak mudah untuk mengembangkan psikologi Islami sampai dapat diakui keberadaanya secara luas. "Masih banyak yang mempertanyakan, mengapa mesti memakai landasan Islam, apakah dengan psikologi umum tidak bisa sembuh?" urai Hanna.

Kendati demikian, ia mengaku optimis ke depan psikologi Islami dapat berkembang luas hingga mampu mengatasi persoalan-persoalan kejiwaan di masyarakat. Penjelasan Hanna menyangkut psikologi Islami secara umum, penerapan dan prospeknya yang terangkum dalam wawancara berikut ini :

Bagaimana respons masyarakat dan juga kalangan dunia ilmu pengetahuan menyangkut keberadaan psikologi Islami ini?
Kalau sejauh ini tidak ada yang anti, tapi umumnya memang masih wait and see. Menurut saya hal tersebut wajar saja mengingat psikologi Islami belum begitu jelas penerapannya. Ini kan bisa dikatakan sesuatu yang baru dirumuskan kembali, yakni bagaimana untuk mendekatkan sains dengan agama, yang dalam hal ini ilmu psikologi dengan Alquran. Oleh karenanya yang dijadikan landasan filsafat ilmu dari psikologi Islami adalah konsep manusia menurut Alquran.

Bagaimana prospek pengembangannya ke depan?
Saya lihat akan cukup bagus, dan itu antara lain ditandai dengan makin bertambahnya jumlah tenaga pengajar atau pun mahasiswa yang tertarik mendalami bidang pengetahuan ini. Demikian pula di sejumlah perguruan tinggi Islam, mereka misalnya sudah membuka mata kuliah Psikologi Islami. Serta pada program studi Timur Tengah dan Islam pun ada mata kuliah Psikologi dan Islam. Itu adalah tanda-tanda subur dan menunjukkan bakal berkembang pesatnya psikologi Islami di masa mendatang. Pada dasarnya usaha untuk meninjau upaya psikologi melalui pendekatan agama sudah cukup lama. Bila kita lihat ke belakang, pada tahun 60-an ibu Zakiah Darajat itu sudah mulai merintis adanya psikologi bercorak Islam. Tapi sifatnya masih sporadis. Nah kemudian pada simposium nasional tahun 1994 mereka semua dikumpulkan hingga muncul kesepakatan berkaitan dengan nama psikologi Islami sebab saat itu ada pula yang mengusulkan nama psikologi Qurani, psikologi tasawuf, dan sebagainya.

Menurut Anda, mengapa psikologi Islami ini perlu dikembangkan?
Kita sebenarnya punya alasan mengapa harus mengembangkan psikologi bercorak baru. Tapi terlebih dahulu harus diketahui bahwa psikologi Islami bukanlah modifikasi dari ilmu psikologi. Dasar pemikirannya berbeda. Psikologi Islami jelas, landasannya adalah Alquran. Bila psikologi umum hanya bertujuan untuk menuju ke kesehatan mental, psikologi Islami adalah mencapai kesehatan mental dan iman. Terkait dengan perkembangan zaman yang dikatakan sebagai the age of science and hi-tech dan juga the age of enterprise (abad perniagaan bebas), nyatanya justru banyak pula menimbulkan permasalahan. Kerusakan lingkungan, perlombaan senjata, kriminalitas, dan masih banyak lagi yang kesemua itu bermula dari krisis jati diri serta makin rendahnya penghayatan agama. Berkembangnya masalah kemanusiaan tersebut harus diperhatikan secara seksama terutama oleh para pakar ilmu. Termasuk pula bidang psikologi, maka perlu dikembangkan beragam pendekatan yang efektif dan terobosan-terobosan baru untuk menghadapinya.

Lantas mengapa yang dipilih adalah pendekatan spiritual?
Dalam dialog psikoterapi, selalu yang harus pertama kali dipahami adalah bagaimana potensi diri si pasien yang dapat dikembangkan. Misalnya kondisi fisik, kemampuan dan kualitas kejiwaan, dukungan keluarga atau lingkungan sekitar. Adapun kemudian logoterapi mengajarkan pada makna hidup serta mengakui adanya dimensi spiritual pada diri di samping dimensi ragawi, kejiwaan dan sosial budaya. Jadi bisa diketahui, begitu pentingnya dimensi spiritual ini terlebih eksistensi manusia ditandai oleh tiga hal; keruhanian, kebebasan dan tanggungjawab. Di sini, dimensi spiritual adalah sumber dari segala potensi, bakat, sifat maupun kualitas insani seperti hasrat untuk hidup bermakna, hati nurani, keindahan, keimanan, cinta kasih dan banyak lagi. Bahkan ada yang mengatakan, dimensi ruhani manusia adalah sumber kesehatan yang tidak pernah sakit sekalipun orangnya menderita sakit secara fisik dan mental. Daya keruhanian ini umumnya tidak disadari dan inilah yang perlu lebih disadari untuk meraih kehidupan bermakna.

Tujuan akhir psikologi Islami salah satunya adalah guna meningkatkan keimanan seseorang. Tapi bisakah diterapkan untuk non-Muslim?
Pada dasarnya psikologi Islami berlandaskan pada sunatullah yang sudah terdapat pada diri tiap-tiap manusia dan begitu pula wawasan manusia menurut ajaran Islam. Namun psikologi Islami bukan sufi healing serta tidak ada upaya untuk sakralisasi psikologi. Ini merupakan psikologi ilmiah dengan metodelogi ilmiah pula. Ya kekhususannya ada pada landasannya yakni citra manusia menurut Islam. Dengan demikian, psikologi Islami bukan untuk orang Islam semata, tapi orang non-Muslim pun bisa. Karena prinsip-prinsip yang digunakan adalah universal sifatnya. Ini hanya namanya saja psikologi Islami, kalau ada yang mengusulkan nama baru dan dirasakan cocok, ya bisa saja kemudian diganti. Silakan saja.

Maraji' :

http://www.ssffmp.or.id/berita/20691/Drs_Hanna_Djumhana_Bastaman_MPSi_Psikologi_Islami_Bukan_Sufi_Healing

Tokoh Psikologi Berpengaruh (Habis)

Abraham Maslow (1908 - 1970)

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara. Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungannya yang buruk dengan kedua orangtuanya. Semasa kanak-kanak dan remaja Maslow merasa bahwa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.

Keluarga Maslow amat berharap bahwa ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang Hukum tetapi kemudian tidak dilanjutkannya. Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dimana ia memperoleh gelar Bachelor tahun 1930, Master tahun 1931, dan Ph.D pada tahun 1934.

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:

Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Kebutuhan untuk dihargai

Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi

Kebutuhan akan rasa aman dan tentram

Kebutuhan fisiologis / dasar

Hirarki Kebutuhan Maslow

Hans Eysenck (1916 - 1997)

Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, pada tahun 1916. Kedua orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat menjadi seorang aktor. Pada usia 2 tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh neneknya karena orangtuanya bercerai. Setelah tamat SMU Eysenck memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan Regim Nazi. Ia memang meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris, dimana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang psikologi dari University of London. Sejak saat itu ia telah menulis lebih dari 50 buku dan 600 artikel penelitian dengan berbagai topik. Oleh sebab itu, oleh para pengkritiknya ia sering dianggap sebagai seorang yang serba bisa dan ahli membuat teori (meskipun banyak juga teori yang didukung oleh hasil penelitiannya). Eysenck adalah seorang ahli teori biologi dan hal ini membuatnya terinspirasi untuk melakukan penelitian pada komponen-komponen biologis dari kepribadian. Dia mengatakan bahwa intelegensi merupakan sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Ia juga memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya dengan "Supertraits".
Albert Bandura (1925 - )
Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University.

Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.

Tokoh Psikologi Berpengaruh (VI)

Erik Erikson (1902 - 1994)

Erik Homburger Erikson dilahirkan di Frankfurt, Jerman, pada tahun 1902. Ayahnya adalah seorang keturunan Denmark dan Ibunya seorang Yahudi. Erikson belajar psikologi pada Anna Freud (putri dari Sigmund Freud) di Vienna Psycholoanalytic Institute selama kurun waktu tahun 1927-1933. Pada tahun 1933 Erikson pindah ke Denmark dan disana ia mendirikan pusat pelatihan psikoanalisa (psychoanalytic training center). Pada tahun 1939 ia pindah ke Amerika serikat dan menjadi warga negara tersebut, dimana ia sempat mengajar di beberapa universitas terkenal seperti Harvard, Yale, dan University of California di Berkley.

Erik Erikson sangat dikenal dengan tulisan-tulisannya di bidang psikologi anak. Berangkat dari teori tahap-tahap perkembangan psikoseksual dari Freud yang lebih menekankan pada dorongan-dorongan seksual, Erikson mengembangkan teori tersebut dengan menekankan pada aspek-aspek perkembangan sosial. Dia mengembangkan teori yang disebut theory of Psychosocial Development (teori perkembangan psikososial) dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan tahapan.

Beberapa buku yang pernah ditulis oleh Erikson dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, diantaranya adalah: (1) Young Man Luther: A Study in Psychoanalysis and History (1958), (2) Insight and Responsibility (1964), dan Identity: Youth and Crisis (1968). Burrhus F. Skinner (1904 - 1990)

Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar.

Pada tahun 1931, Skinner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar.

Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka.

Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.

Tokoh Psikologi Berpengaruh (V)

Jean Piaget (1896 - 1980)

Jean Piaget dilahirkan di Neuchatel (Switzerland) pada tahun 1896 dan meninggal di Geneva dalam usia 84 tahun pada tahun 1981. Pada usia 10 tahun ia sudah memulai karirnya sebagai peneliti dan penulis. Piaget sangat tertarik pada ilmu biology dan ia menulis paper tentang albino sparrow (burung gereja albino) yang semakin membuatnya tertarik untuk mendalami ilmu alam.

Piaget memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1918 di universitas Neuchatel dalam bidang ilmu hewan. Pada tahun 1925 ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang filsafat dan pada tahun 1929 ia diangkat menjadi profesor dalam "Scientific Thought" di Jeneva. Ia mulai terjun dalam dunia psikologi pada tahun 1940 dengan menjadi direktur laboratorium psikologi di Universitas Jeneva. Lalu kemudian ia juga terpilih sebagai ketua dari "Swiss Society for Psychologie".

Piaget adalah seorang tokoh yang amat penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori-teorinya dalam psikologi perkembangan yang mengutamakan unsur kesadaran (kognitif) masih dianut oleh banyak orang sampai hari ini. Teori-teori, metode-metode dan bidang-bidang penelitian yang dilakukan Piaget dianggap sangat orisinil, tidak sekedar melanjutkan hal-hal yang sudah terlebih dahulu ditemukan orang lain.

Selama masa jabatannya sebagai profesor di bidang psikologi anak, Piaget banyak melakukan penelitian tentang Genetic Epistemology (ilmu pengetahuan tentang genetik). Ketertarikan Piaget untuk menyelidiki peran genetik dan perkembangan anak, akhirnya menghasilkan suatu mahakarya yang dikenal dengan nama Theory of Cognitive Development (Teori Perkembangan Kognitif).

Dalam teori perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan tahap-tahap yang harus dilalui seorang anak dalam mencapai tingkatan perkembangan proses berpikir formal. Teori ini tidak hanya diterima secara luas dalam bidang psikologi tetapi juga sangat besar pengaruhnya di bidang pendidikan.

Carl Rogers (1902 - 1987)

Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.

Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul "The Clinical Treatment of the Problem Child", yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.

Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.

Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).

Tokoh Psikologi Berpengaruh (IV)

John Watson (1878 - 1958)

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.

Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".

Max Wertheimer (1880 - 1943)

Max Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880 dan wafat pada tanggal 12 Oktober 1943 di New York. Max Wertheimer dianggap sebagai pendiri psikologi Gestalt bersama-sama dengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. Max mempelajari imu hukum selama beberapa tahun sebelum akhirnya dia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang psikologi. Dia kemudian diangkat menjadi professor dan sempat bekerja di beberapa universitas di Jerman sebelum hijrah ke Amerika Serikat karena terjadi perang di benua Eropa pada tahun 1934. Di Amerika ia bekerja di New School for Research di New York city sampai akhir hayatnya.

Pada tahun 1910, ketika berusia 30 tahun, Max memperlihatkan ketertarikannya untuk meneliti tentang persepsi setelah ia melihat sebuah alat yang disebut "stroboscope" (benda berbentuk kotak yang diberi alat untuk melihat ke dalamkotak tersebut) di toko mainan anak-anak. Setelah melakukan beberapa penelitian dengan alat tersebut, dia mengembangkan teori tentang persepsi yang sering disebut dengan teori Gestalt.

Dalam bukunya yang berjudul "Investigation of Gestalt Theory" (1923), Wertheimer mengemukakan hukum-hukum Gestalt sebagai berikut:

  • Hukum Kedekatan (law of proximity): hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap sebagai suatu totalitas.

  • Hukum Ketertutupan (law of closure): Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.

  • Hukum Kesamaan (law of equivalence): hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.

Henry A. Murray(1893 - 1988)

Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893 dan meninggal pada tahun 1988. Sama seperti pandangan psikoanalisa, Henry Murray juga berpendapat bahwa kepribadian akan dapat lebih mudah dipahami dengan cara menyelidiki alam ketidaksadaran seseorang (unconscious mind). Murray menjadi professor psikologi di Harvard University dan mengajar disana lebih dari 30 tahun.

Peranan Murray di bidang psikologi adalah dalam bidang diagnosa kepribadian dan teori kepribadian. Hasil karya terbesarnya yang sangat terkenal adalah teknik evaluasi kepribadian dengan metode proyeksi yang disebut dengan "Thematic Apperception Test (TAT)". Test TAT ini terdiri dari beberapa buah gambar yang setiap gambar mencerminkan suatu situasi dengan suasana tertentu. Gambar-gambar ini satu per satu ditunjukkan kepada orang yang diperiksa dan orang itu diminta untuk menyampaikan pendapatnya atau kesannya terhadap gambar tersebut. Secara teoritis dikatakan bahwa orang yang melihat gambar-gambar dalam test itu akan memproyeksikan isi kepribadiannya dalam cerita-ceritanya.

Tokoh Psikologi Berpengaruh (III)

Alfred Binet (1857 - 1911)

Alfred Binet dikenal sebagai seorang psikolog dan juga pengacara (ahli hukum). Hasil karya terbesar dari Alfred Binet di bidang psikologi adalah apa yang sekarang ini dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Sebagai anggota komisi investigasi masalah-masalah pendidikan di Perancis, Alfred Binet mengembangkan sebuah test untuk mengukur usia mental (the mental age atau MA) anak-anak yang akan masuk sekolah. Usia mental tersebut merujuk pada kemampuan mental anak pada saat ditest dibandingkan pada anak-anak lain di usia yang berbeda. Dengan kata lain, jika seorang anak dapat menyelesaikan suatu test atau memberikan respons secara tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukan bagi anak berusia 8 (delapan) maka ia dikatakan telah memiliki usia mental 8 (delapan) tahun.

Test yang dikembangkan oleh Binet merupakan test intelegensi yang pertama, meskipun kemudian konsep usia mental mengalami revisi sebanyak dua kali sebelum dijadikan dasar dalam test IQ. Pada tahun 1914, tiga tahun setelah Binet wafat, seorang psikolog Jerman, William Stern, mengusulkan bahwa dengan membagi usia mental anak dengan usia kronological (Chronological Age atau CA), maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang dimaksud "Intelligence Quotient". Rumus ini kemudian direvisi oleh Lewis Terman, dari Stanford University, yang mengembangkan test untuk orang-orang Amerika. Lewis mengalikan formula yang dikembangkan Stern dengan angka 100. Perhitungan statistik inilah yang kemudian menjadi definisi atau rumus untuk menentukan Intelligensi seseorang: IQ=MA/CA*100. Test IQ inilah yang dikemudian hari dinamai Stanford-Binet Intelligence Test yang masih sangat populer sampai dengan hari ini.

Alfred Adler(1870 - 1937)

Alfred Adler dilahirkan pada tanggal 7 Pebruari 1870 di Viena (Austria) dan wafat pada tanggal 28 Mei 1937 di Aberdeen (Skotlandia). Ia adalah seorang Yahudi yang lahir dari keluarga yang termasuk dalam status sosial ekonomi kelas menengah pada saat itu. Semasa muda Adler mengalami masa-masa yang sangat sulit. Ketika ia berusia 5 tahun ia terkena penyakit pneumonia (radang paru-paru) yang menurut dokter hampir mustahil untuk disembuhkan. Ketika mendengar kabar tersebut, Adler berjanji jika ia bisa sembuh maka ia akan menjadi dokter dan bertekad untuk memerangi penyakit yang mematikan tersebut. Akhirnya pada tahun 1895, setelah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, ia benar-benar mewujudkan tekadnya dan berhasil meraih gelar sarjana kedokteran dari University of Vienna. Ia akhirnya dikenal sebagai seorang ahli penyakit dalam. Tahun 1898, ia menulis buku pertamanya yang memfokuskan pada pendekatan kemanusiaan dan penyakit dari sudut pandang individu sebagai pribadi bukan membagi-baginya menjadi gejala, insting, atau dorongan-dorongan. Pada tahun 1902, ia mendapat tawaran kerjasama dari Freud untuk bergabung dalam kelompok diskusi untuk membahas masalah psikopatologi. Adler akhirnya ikut bergabung dan kemudian menjadi pengikut setia Freud, namun hubungan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1907, Adler menulis sebuah paper berjudul "Organ Inferiority" yang menjadi pemicu rusaknya hubungan Freud dengan Adler. Dalam tulisan tersebut Adler mengatakan bahwa setiap manusia pada dasarnya mempunyai kelemahan organis. Berbeda dengan hewan, manusia tidak dilengkapi dengan alat-alat tubuh untuk melawan alam. Kelemahan-kelemahan organis inilah yang justru membuat manusia lebih unggul dari makhluk-makhluk lainnya, karena mendorong manusia untuk melakukan kompensasi (menutupi kelemahan). Adler juga tidak sependapat dengan teori psikoseksual Freud. Pada tahun 1911, Adler meninggalkan kelompok diskusi, bersama dengan delapan orang koleganya, dan mendirikan sekolah sendiri. Sejak itu ia tidak pernah bertemu lagi dengan Freud.
Carl Jung (1875 - 1961)

Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan dua orang yang berbeda.

Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di rumah sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud. Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih sebagai presiden pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910. Namun pada tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung mengundurkan diri sebagai presiden dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi tersebut. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu.

Tokoh Psikologi Berpengaruh (II)

Sigmund Freud (1856 - 1939)

Sigmund Freud dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg (Austria), pada masa bangkitnya Hitler, dan wafat di London pada tanggal 23 September 1939. Ia adalah seorang Jerman keturunan Yahudi. Pada usia 4 tahun ia dan keluarga pindah ke Viena, dimana ia menghabiskan sebagian besar masa hidupnya. Meskipun keluarganya adalah Yahudi namun Freud menganggap bahwa dirinya adalah atheist.

Semasa muda ia merupakan anak favorit ibunya. Dia adalah satu-satunya anak (dari tujuh bersaudara) yang memiliki lampu baca (sementara yang lain hanya menggunakan lilin sebagai penerang) untuk membaca pada malam hari dan satu-satunya anak yang diberi sebuah kamar dan perabotan cukup memadai untuk menunjang keberhasilan sekolahnya. Freud dikenal sebagai seorang pelajar yang jenius, menguasai 8 (delapan) bahasa dan menyelesaikan sekolah kedokteran pada usia 30 tahun. Setelah lulus ia memutuskan untuk membuka praktek di bidang neurologi.

Pada tahun 1900, Freud menerbitkan sebuah buku yang menjadi tonggak lahirnya aliran psikologi psikoanalisa. Buku tersebut berjudul Interpretation of Dreams yang masih dikenal sampai hari ini. Dalam buku ini Freud memperkenalkan konsep yang disebut "unconscious mind" (alam ketidaksadaran). Selama periode 1901-1905 dia menerbitkan beberapa buku, tiga diantaranya adalah The Psychopathology of Everyday Life (1901), Three Essays on Sexuality (1905), dan Jokes and Their relation to the Unconscious (1905).

Pada tahun 1902 dia diangkat sebagai profesor di University of Viena dan saat ini namanya mulai mendunia. Pada tahun 1905 ia mengejutkan dunia dengan teori perkembangan psikoseksual (Theory of Psychosexual Development) yang mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikan dan kebutuhan seksual. Beberapa komponen teori Freud yang sangat terkenal adalah:

  • The Oedipal Complex, dimana anak menjadi tertarik pada ibunya dan mencoba mengidentifikasi diri seperti sang ayahnya demi mendapatkan perhatian dari ibu

  • Konsep Id, Ego, dan Superego

  • Mekanisme pertahanan diri (ego defense mechanisms)

Istilah psikoanalisa yang dikemukakan Freud sebenarnya memiliki beberapa makna yaitu: (1) sebagai sebuah teori kepribadian dan psikopatologi, (2) sebuah metode terapi untuk gangguan-gangguan kepribadian, dan (3) suatu teknik untuk menginvestigasi pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan individu yang tidak disadari oleh individu itu sendiri.

Sejak the Psychoanalytic Society (Perhimpunan Masyarakat Psikoanalisa) didirikan pada tahun 1906, maka muncul beberapa ahli psikologi yang dua diantaranya adalah Alfred Adler dan Carl Jung. Pada tahun 1909 Freud mulai dikenal di seluruh dunia ketika ia melakukan perjalanan ke USA untuk menyelenggarkan Konferensi International pertama kalinya.

Freud dikenal sebagai seorang perokok berat yang akhirnya menyebabkan dia terkena kanker pada tahun 1923 dan memaksanya untuk melakukan lebih dari 30 kali operasi selama kurang lebih 16 tahun. Pada tahun 1933, partai Nazy di Jerman melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang ditulis oleh Freud. Dan ketika Jerman menginvasi Austria tahun 1938, Freud terpaksa melarikan diri ke Inggris dan akhirnya meninggal di sana setahun kemudian.

Tokoh Psikologi Berpengaruh (I)

Wilhelm Wundt (1832 - 1920)

Wilhelm Wundt dilahirkan di Neckarau pada tanggal 18 Agustus 1832 dan wafat di Leipzig pada tanggal 31 Agustus 1920. Wilhelm Wundt seringkali dianggap sebagai bapak psikologi modern berkat jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama kali di Leipzig. Ia mula-mula dikenal sebagai seorang sosiolog, dokter, filsuf dan ahli hukum. Gelar kesarjanaan yang dimilikinya adalah dari bidang hukum dan kedokteran. Ia dikenal sebagai seorang ilmuwan yang banyak melakukan penelitian, termasuk penelitian tentang proses sensory (suatu proses yang dikelola oleh panca indera).

Pada tahun 1875 ia pindah ke Leipzig, Jerman, dan pada tahun 1879 ia dan murid-muridnya mendirikan laboratorium psikologi untuk pertama kalinya di kota tersebut. Berdirinya laboratorium psikologi inilah yang dianggap sebagai titik tolak berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya (Ilmu Filsafat & Ilmu Faal). Sebelum tahun 1879 memang orang sudah mengenal psikologi, tetapi belum ada orang yang menyebut dirinya sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi umumnya adalah para filsuf, ahli ilmu faal atau dokter. Wundt sendiri asalnya adalah seorang dokter, tetapi dengan berdirinya laboratorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli ilmu faal, karena ia mengadakan eksperimen-eksperimen dalam bidang psikologi di laboratoriumnya.

Wundt mengabdikan diri selama 46 tahun sisa hidupnya untuk melatih para psikolog dan menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori. Buku-buku yang pernah ditulisnya antara lain: "Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung" (Persepsi yang dipengaruhi kesadaran, 1862), "Grund zuge der Physiologischen Psychologie" (Dasar fisiologis dari gejala-gejala psikologi, 1873) dan "Physiologische Psychologie".

Ivan Pavlov (1849 - 1936)

Ivan Petrovich Pavlov dilahirkan di Rjasan pada tanggal 18 September 1849 dan wafat di Leningrad pada tanggal 27 Pebruari 1936. Ia sebenarnya bukanlah sarjana psikologi dan tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Eksperimen Pavlov yang sangat terkenal di bidang psikologi dimulai ketika ia melakukan studi tentang pencernaan. Dalam penelitian tersebut ia melihat bahwa subyek penelitiannya (seekor anjing) akan mengeluarkan air liur sebagai respons atas munculnya makanan. Ia kemudian mengeksplorasi fenomena ini dan kemudian mengembangkan satu studi perilaku (behavioral study) yang dikondisikan, yang dikenal dengan teori Classical Conditioning. Menurut teori ini, ketika makanan (makanan disebut sebagai the unconditioned or unlearned stimulus - stimulus yang tidak dikondisikan atau tidak dipelajari) dipasangkan atau diikutsertakan dengan bunyi bel (bunyi bel disebut sebagai the conditioned or learned stimulus - stimulus yang dikondisikan atau dipelajari), maka bunyi bel akan menghasilkan respons yang sama, yaitu keluarnya air liur dari si anjing percobaan. Hasil karyanya ini bahkan menghantarkannya menjadi pemenang hadiah Nobel. Selain itu teori ini merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviourisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.

Emil Kraepelin (1856 - 1926)

Emil Kraepelin dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal 7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi penyakit-penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan penyakit-penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti. Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an.