Saturday 19 April 2008

Istighfar dan Taubat, mari kembali…

Dalam bahasa Arab, ada beberapa kata untuk kembali:
1. ‘Id atau ‘aud, asal katanya adalah ‘ada-ya’udu-idan-wa’audan. Sebagian menafsirkan idul fithri artinya kembali pada fithrah, namun kata fitr berasal dari kata futhur sehingga idul fitri dapat juga berarti ‘kembali makan’ artinya adalah kembali pada makan (di siang hari)
2. Ruju’ asal katanya adalah raja’a-yarji’u-ruju’an. Di Indonesia, ruju hanya digunakan dalam istilah perkawinan (nikah, talaq, ruju’). Dalam Al Qur’an kata ruju’ lebih seing digunakan untuk kembali. Yang palng familiar adalah Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (Kita kepunyaan Tuhan dan hanya kepada (Tuhan) kita kembali). Orang yang kembali di sebut raji, tempat kembali adalah marji. Al Qur’an 3: 55__Ittabi’ sabila man anaba ilayya tsumma ilayya marjiukum (Ikutilah orang-orang kembali kepada akulah tempat kembali semua)
3. Inabah, asal katanya adalah annaba-yanibu-inabah. Sebenarnya tidak terdapat kata dalam bahasa Indonesia yang dapat memadankan kata ini secara tepat. Inabah dalam Al Qur’an sering diterjemahkan ‘kembali lagi’ sebenernya kata yang lebih nyerempet adalah ‘pulang’.
4. Taubat, asal katanya Taba-yatubu-taubatan. Orang yang kembali di sebut taib atau tawwab, adalah orang yang kembali secara berulang-ulang. Al Qur’an 2:222__Innallaha yuhibbu tawwabina wa yuhibul mutathahhirin (Sesungguhnya Tuhan mencintai orang yang banyak bertaubat dan memelihara kesucian dirinya). Dalam bahasa Indonesia taubat lebih sering di padankan dengan ‘ampunan’ atau ‘ampun’, walau tidak sepenuhnya salah, namun padanan ini banyak menghilangkan makna aslinya.

Sebelum kembali, kita akan mampir dalam maqam yang disebut yaqzhah.
Yaqzhah berarti kesadaran. Ini adalah saat manusia di sadarkan akan keburukan dan kesia-siaan melalui perenungan, atau musibah, atau nasihat.
Menurut islam manusia mempunyai keinginan untuk kembali kepada Tuhan. Tuhan menempatkan dalam hati, fithrah yang sering tertutup. Hati adalah misykat.
Al Qur’an 24: 35__Allahu nurus samawati wal ardh, matsalu nurihi kamiskah, fiha misbah (Tuhan itu seperti misykat). Myskat adalah sebuah tempat seperti mangkuk terbalik.

___Sedikit melebar, tempat ibadah atapnya hampir selalu mangkuk terbalik misalnya candi, katedral, dan masjid.

Hati manusia memiliki misbah (lampu) yang membawa untuk merindukan Tuhan. Namun, misbah ini tertutup oleh pesona. Terkadang—selalu ada dalam hidup—misbah memancarkan cahaya yang menerobos ego dan pesona, itulah yang disebut yaqzhah.

TAUBAT, kelanjutan dari yaqzhah. Istilah keren dari taubat biasanya adalah istighfar. Ini tidak tepat. Kata istighfar tidak dapat dipadankan dengan kembali. Istighfar asal katanya adalah ghafara, artinya menutup. Dapat juga diartikan dengan perban (sesuatu yang berfungsi menutup luka), dapat juga diartikan dengan helm (sesuatu yang menutupi kepala yang berfungsi melindungi dari…), atau mughfar.
Ghafara bila ditambah alif, sin, dan ta artinya meminta atau mengusahakan memperoleh (perlindungan atau penutup).
Istighfara artinya meminta agar tertutup dari hal-hal yang menyakitkan. Dalam al Qur’an, manusia diperintahkan untuk beristighfar saja tanpa taubat:
Contohnya:
1. QS 70:10-11__cerita nabi Nuh As (Beristighfarlah kamu kepada Tuhan-mu, dia Maha pengampun)
2. QS 27:46__Cerita nabi Shaleh As (Sekiranya kamu beristighfar kepada Allah, maka kamu akan disayangi Allah)
3. QS 2:199__(Beristighfarlah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha pengampun dan Maha penyayang)
4. QS 8:33__(Sesungguhnya Allah tidak akan mengazab mereka, selama kamu Muhammad berada di tengah-tengah mereka. Dan sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan azab pada mereka selama mereka itu beristighfar)

Beberapa ayat meletakkan istighfar dengan taubat, contoh:
1. QS 11:3__(Beristighfarlah kamu kepada Tuhan-Mu dan bertaubatlah kamu kepada-Nya, nanti Allah akan berikan kepada kamu kehidupan yang sangat baik sampai waktu yang ditentukan)
2. QS 11:52__ cerita nabi Hud As(Beristighfarlah kamu kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kamu kepadanya nanti Allah akan turunkan kepada kamu hujan dalam jumlah yang banyak)
3. QS 11:61__cerita nabi Shaleh As 9Dialah yang membuat kamu hidup di dunia ini dan menyuruh kamu memakmurkan negeri ini. Kemudian beristighfarlah kamu kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang dan penuh kecintaan)

Jadi Istihgfar secara istilah artinya memohon penutup/perlindungan dari akibat dosa/kesalahan yang dilakukan.
Dalam bahasa arab, akibat dosa disebut Tabi’ah, yang secara bahasa sebetulnya lebih bermakna akibat buruk dari sesuatu.

Doa mau makan:
Allahumaj’alhu rizqan thayyiban la tabi’ata lahu wala hisab ( Ya Allah, jadikan ini rejeki yang baik, yang tidak ada tabi’ahnya, tidak ada sebab akibat yang buruk selanjutnya, tidak ada perhitungan serta tidak ada pemeriksaan)

Tabi’ah asal katanya taba’a, yang artinya mengikuti. Tabi’ah adalah mengikuti sesuatu, dalam English tabi’ah dipadankan dengan consequence, ini juga tepat.

Menurut Al Qur’an, setelah beristighfar, barulah taubat. Taubat adalah ar ruju minal mukhalalah ilal muwafaqah (kembali dari menentang menuju menyesuaikan diri). Maksudnya meninggalkan perbuatan yang dapat berkosekwensi buruk. Namun, setelah taubat kita tetap harus beristighfar karena kosekwensi buruk tersebut tidak selalu musnah hanya karena kita bertaubat. Kita tetap harus perbanyak Istighfar, kepada Allah dan kita juga beristighfar dari dosa kita kepada manusia. Karena itu, saya mohon maaf kepada netter-netter yang membaca rangkuman ini dan memohon hapuskan akibat dosa saya ini. Kalo masih ada tabi’ahnya berupa tidak suka, tersinggung, marah, sebel, benci, berarti anda belum sanggup memaafkan saya dengan tulus, hehehe….

No comments: